Ohayou gozaimasu, minasan. Berjumpa lagi dengan Rein pada
pagi hari yang indah ini-(Reader: Ini jam 02:52 AM, woy!).
Yah, pokoknya di jam-jam segini tuh lagi serem plus enak-enaknya suasana dunia,
benar-benar tenang dan sunyi. Dan di jam-jam segini, Rein selalu teringat sama
apa yang Rein lakukan sebelumnya, orang-orang yang pernah Rein temui, masa lalu
dan kehidupan Rein. Yah, kamu bisa bilang kalau Rein ini makhluk yang hidup di
masa lalu. Dan untuk melengkapi salah satu emosi paling indah itu, Rein
biasanya nyalain lagu biar bisa ‘dapet’ feel yang lebih buat menikmatinya. Maka
dari itu Rein (di pagi buta begini) akan menyuguhkan 5 lagu Jepang yang enak buat
galau-galauan versi Music is Laifu!
5. Come dari Namie Amuro
Lagu beraliran
J-Pop dan RnB wanita eksotis yang pernah menyandang gelar ratu pop nya Jepang
ini punya alunan music electro yang sederhana tapi ‘kena’ di hati, apalagi
kalau kamu tahu kalau artinya soal seseorang yang berjanji akan terus bersama
dan akan terus menjadi sandaran bagi orang yang berharga baginya.
Rein
kenal lagu ini pas Inuyasha masih tayang di Indosiar sekitar jam 5 pagi, lagu
ini jadi ending anime itu pas langit masih gelap. Duh, rasanya mantap banget
kalau dihayati. Serasa terlepas dari hiruk pikuk dunia dan pergi ke langit
penuh bintang.
Mau link youtube? Come… my… way~ *anggap aja lagi nyanyi*
4. Michi~ To You All dari ALUTO
Diawal
lagu, kamu bakal disambut sama suara mendayu-dayu milik Fujita Daigo-san
sebelum petikan gitar, debaman drum yang kalem, dan biola Honoka Sato-san
merebut hati kamu. Arti lagu ini tuh tentang seseorang yang ‘kehilangan’ jalan
dan arah tujuan, namun dia masih punya sesuatu yang buat dia merasa membaik,
yaitu orang tersayangnya. Yah, artinya mirip sama Come sih, tapi Michi~ To You
All lebih mencurahkan kekosongan karakter tersebut sebelum akhirnya
terisi.
Karena
nadanya yang makin lama makin tinggi, kadang suka gak sadar kalau Rein nyanyiin
lagu ini. Tapi jangan nyanyi di pagi buta begini ya, nanti ditegur sama
tetangga macam anime/drama di Jepang. Jepang itu negara yang suka ketenangan,
jadi kalau ada yang berisik dan mulai
terganggu, mereka gak segan-segan ngetok pintu kamu. Di shinkansen (kereta
cepat) aja ponsel harus di mode diam, kalau mau angkat telepon harus ke dek
kereta, dan kalau bicara harus pelankan suara. Itu memang aturan mereka untuk
kenyamanan bersama.
Sssh… nih, link nya *bisik-bisik*
3. Wind dari Akeboshi
Don't try to live so
wise.
(Jangan mencoba untuk hidup terlalu bijaksana)
(Jangan mencoba untuk hidup terlalu bijaksana)
Don't cry 'cause
you're so right.
(Jangan menangis karena kau benar)
(Jangan menangis karena kau benar)
Don't dry with fakes
or fears,
(Jangan rapuh oleh kepalsuan dan ketakutan,)
(Jangan rapuh oleh kepalsuan dan ketakutan,)
'Cause you will hate
yourself in the end.
(Karena pada akhirmya kau akan membenci dirimu sendiri)
(Karena pada akhirmya kau akan membenci dirimu sendiri)
Kutipan
lirik dari reff nya aja udah dalem, weh. Lagu opening pertama Naruto ini memang
cocok untuk introspeksi diri, ditambah seruling yang sayup-sayup dan piano yang…
uh! Adiknya temen Rein dibuat nangis sama lagu ini, bukan karena dia tahu
artinya, tapi karena memang musiknya yang berhasil menyampaikan pesan dari lagu
itu sendiri. Hm… belum tau artinya aja udah nangis, gimana kalau tahu ya?
Sebenarnya ada yang berbeda dari lagu ini, yaitu yang
dipakai untuk ending Naruto dan official videonya. Rein sih lebih suka yang
versi Naruto karena lebih sederhana tapi feels nya dapet, tapi yang official
juga boleh dicoba kok.
2. Taishou A dari AnNina
(gambar dari https://i.ytimg.com/vi/5ptnDFsmSGk/maxresdefault.jpg)
Ini ending
dari anime yang ceritanya menyentuh juga, yaitu Higurashi No Naku Koro Ni Kai
atau Ketika Mereka Menangis (season dua). Lagu ini benar-benar mendalami
tentang apa itu hidup, betapa sedih dan sunyinya kematian, serta dosa dan
hukuman turut tercantum didalam liriknya. Lagu yang dinyanyikan oleh Annabel
dengan komposer inazawa ini benar-benar mellow dan menyentuh, dan liriknya
cocok untuk kamu yang suka berpikiran tentang makna kehidupan.
Doushite tsumi ga aru
no darou
(Mengapa harus ada dosa?)
(Mengapa harus ada dosa?)
Doushite batsu ga aru
no darou
(Mengapa harus ada hukuman?)
(Mengapa harus ada hukuman?)
Terlihat simple dan kamu pasti
tahu jawabannya, tapi kalau diresapi lagi, lirik ini bukan soal keluhan mengapa
ada kesuraman di dunia ini, namun bagaimana kamu terus berharap dan berharap
didalam duka itu.
1. LILIUM (dinyanyikan oleh Kumiko Noma)
Lagu
ini bergenre seriosa, dinyanyikan dengan penuh penghayatan dan sangat
emosional. Menjadi opening dari salah satu anime yang kontroversial, Elfen
Lied, lagu ini sangat mencerminkan peran utama yang kepribadian dan sifatnya
sangat rumit. Lilium dibawakan dengan menggunakan bahasa Latin atau Italia
kuno, sangat hebat karena Kumiko Noma-san dapat menyanyikannya dengan sempurna.
Diiringi hanya dengan biola, piano, harpa, dan lonceng -?-, lagu ini bak
menceritakan tentang manusia yang lahir suci dan bersih. Jika berkaca dari
anime nya, anak ‘suci’ tadi ternyata adalah manusia mutan yang memiliki
kemampuan yang mampu membunuh manusia dengan mudah. Dan yang mengerikannya
lagi, beberapa dari mereka memiliki naluri ‘pembunuh’ sejak kecil atau menuju
remaja.
Rein gak menyarankan kamu untuk nonton animenya, tapi kalau
kamu paham animenya, lagu ini akan lebih menusuk lagi karena kamu akan merasakan
perasaan si karakter utama.
https://www.youtube.com/watch?v=7OGgvamKh-Q
https://www.youtube.com/watch?v=7OGgvamKh-Q
Ya, gak
terasa sudah pagi aja. Jadi, itulah 5
lagu yang bisa menemani kegalauan kamu. Rein saranin sih dengerin pakai
earphone pada jam… yah, hasil terbaik sih diatas jam 12, tapi jangan
sering-sering begadang dan ngegalau, itu juga gak bagus. Oke, semoga postingan
ini bermanfaat dan selamat menjalani aktivitas baru di hari ini!
Komentar
Posting Komentar